RESEP 4
I. RESEP ASLI
a. Resep Standar
R/ loco Bedak Herocyn ( ISO Vol 44,351 )
Ø Balsam Peru 2 %
Ø Sengoksida 3,5 %
Ø Belerang Endap 1,42 %
Ø Asam Salisilat 0,8 %
Ø Kamfer 0,31 %
Ø Talk 100 %
Ø Mentoll 0,47 %
adde
Rose Oil gtt II
b. Kelengkapan Resep
Ø Paraf dokter tidak tertera
Ø Alamat pasien tidak tertera
Ø Umur pasien tidak tertera
Ø Nomor telepon dokter tidak tertera
c. Penggolongan Obat
Ø O :
Ø W :
Ø G :
Ø B : Balsam peru, sengoksida, belerang endap, asam salisilat, kamfer, mentol
d. Komposis Bahan
Tiap pot mengandung
Ø Balsam Peru 400 mg
Ø Zinci Oxydum 700 mg
Ø Belerang Endap 284 mg
Ø Asam Salisilat 160 mg
Ø Kamfer 62 mg
Ø Mentol 94 mg
Ø Talk 18.300 mg
Ø Rose Oil 2 tetes
II. Uraian Bahan
1. Balsam Peru ( FI III,102 )
a. Sinonim : Balsamu Peru
b. Rumus Struktur : -
c. Khasiat : Antiseptikum Ekstrem
d. Farmakologi : Bekerja membunuh bakteri lemah berdasarkan zat aktiffnya cinnameine. Walaupun seringkali menimbulkan reaksi alergi, obat ini masih banyak digunakan dalam salep dan bedak tabur ( purol 3-4 % ) untuk mengobati luka ekzema dan kudis. ( OOP, 253 ).
e. Pemerian : cairan kental, lengket, tidak berserat ; coklat tua ; dalam lapisan tipis bewarna coklat , transparan kemerahan ; bau aromatik khas mempunyai vanilin. ( FI III, 102).
f. Kelarutan : Larut dalam kloroform P ; sukar larut dalam eter P ; dalam eter minyak tanah P ; dan dalam asam asetat glasial P. ( FI III, 102).
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
2. Sengoksida ( FI III, 636 )
a. Sinonim : Zinci Oxydum ( FI III 636 )
b. Rumus Struktur : -
c. Khasiat : Antiseptikum Lokal ( FI III 636 )
d. Farmakologi : Bekerja membunuh bakteri lemah dan banyak di gunakan dalam sediaan farmasi seperti salep dan bedak tabur. ( OOP 252 )
e. Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus ; putih atau putih kekuningan ; tidak berbau ; tidak berasa, lambat laun menyerap karbon dioksida dari udara. ( FI III 636 ).
f. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol ( 95% ) P ; larut dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida.
( FI III 636 ).
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
3. Belerang Endap ( FI III 591 )
a. Sinomin : Sulfur Praecipitatum ( FI III 591 )
b. Rumus Struktur : -
c. Khasiat : Penggunaan antiskabies ( FI III 591 )
d. Farmakologi : -
e. Pemerian : Tidak berbau ; tidak berasa ( FI III 591 )
f. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air ; sangat mudah larut dalam karbondisulfida P ; larut dalam minyak zaitun P ; sangat sukar larut dalam etanol ( 95 % ). ( FI III 591 ).
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
4. Asam Salisilat ( FI III 56 )
a.
Sinonim : Acidum Salicylicum ( FI III 56 )

b. Rumus Struktur :
c. Khasiat : Keratolikum, antifungi ( FI III 56 )
d. Farmakologi : Asam organis, yang berkhasiat subgasid yerhadap banyak fungi selain itu dapat melarutkan lapisan tanduk kulit pada konsentrasi 5-10 %. ( OOP 105 )
e. Pemerian : Hablur ringan tiak bewarna atau serbuk warna putih, hampir tidak berbau, rasa agak manis dan tajam. ( FI III 56 ).
f. Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 460 bagian etanol ( 95 %) P, mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P, Larut dalam larutan amonium asetat P. ( FI III 56 )
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : Asam salisilat dengan asam borat menghasilkan asam borat salisilat yang mudah larut dan rasanya agak pahit.
5. Kamfer ( FI III 130 )
a. Sinonim : Kamper, camphora ( FI III 130 )
b. Rumus Struktur :
c. Khasiat : Antiiritan ( FI III 130 )
d. Farmakologi : -
e. Pemerian : Hablur putih atau masa hablur, tidak bewarna atau putih, bau khas tajam rasa pedas dan aromatik. ( FI III 130 )
f. Kelarutan : Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol ( 95 % )P, dalam 0,25 bagian kloroform P, sangat mudah larut dalam eter P, mudah larut dalam minyak lemak. ( FI III 130 )
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : Larutan-larutan etanol dari zat-zat seperti kamfer jika di campurkan dengan air atau larutan yang kadar etnolnya rendah akan menyebabkan pemisahan dari zat yang terlarut di dalam etanol. Misalnya Tingture Myrrhae dan Spiritus Cochleariae dicampurkan, akan terjadi kekeruhan. ( Van Arkel, 35 )
6. Mentol ( FI III 362 )
a.
Sinonim : Mentholum ( FI III 362 )

b. Rumus Sturktur :
c. Khasiat : Penggunaan korigen, antiiritan ( FI III 362 )
d. Farmakologi : Dapat mentimulasi sekresi dahak,membunuh bakteri
(Tjay,Tan Hoan 665)
e. Pemerian : Hablur berbentuk jarum atau prisma,tidak berwarna,bau tajam seperti minyak,permen,rassa panas dan aromatik diikuti rasa dingin
f. Kelarutan : Sukar larut dalam air,sangat mudah larut dalam etanol (95%) P,dalam kloroform P dan dalam eter P,mudah larut dalam parafin cair P dan dalam minyak atsiri
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
7. Talcum (FI III , 591)
a. Sinonim : Talk
b. Rumus Struktur : -
c. Khasiat : Zat tambahan
d. Farmakologi : -
e. Pemerian : Serbuk Hablur,sangat halus licin,mudah melekat pada kulit,bebas dari butiran,warna putih atau putih kelabu
f. Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : Dengan sangat cepat terjadi warna tua dari salep disebabkan oleh dipercepatnya oksidasi dari pirogalo (Van Arkel,133)
8. Rose Oil ( FI III,459)
a. Sinonim : Minyak mawar , Oleum Rosae
b. Rumus Struktur : -
c. Khasiat : Zat tambahan (pengaroma)
d. Farmakologi : -
e. Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning bau menyerpai bunga mawar, rasa khas pada suhu 25 drajat kental, jika di dinginkan perlahan-lahan berubah menjadi massa hablur, bening yang jika di panaskan mudah melebur
f. Kelarutan : Larut dalam 1 bagian klorofrom P, larutan jernih
g. Dosis : -
h. Inkompatibilitas : -
III. Perhitungan Dosis
Untuk pemakaian luar perhitungan dosis tidak ada
IV. Penimbangan Bahan
1. Balsam peru =
X 20 gram = 0,4 g = 400 mg

2. Zinci Oxydum =
X 20 gram = 0,7 g = 700 mg

3. Belerang Endap =
x 20 gram = 0,284 g = 284 mg

4. Asam salisilat =
X 20 gram = 0,16 g = 160 mg

5. Kamfer =
X 20 gram = 0.062 g = 62mg

6. Mentol =
X 20 gram = 0,94 g = 94 mg

7. Talk = 20 g - ( 0,49 g + 0,79 g + 0,284 g + 0,16 g + 0,062 g + 0,94 g )
= 20 g - 1,7 g
= 18,3 g
8. Rose oil 2 tetes
Perhitungan tetes
1. Etanol untuk asam salisilat
1 : 4
160 mg : 400 mg
Volume etanol :
= 0,8 ml

2. Etanol untuk balsam peru
1 : 1

Volume etanol : =0,5 ml
V. Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Di ayak ZnO dengan pengayak no 100 ( IMO 47) dan talk dengan pengayak no 120
3. Ditimbang semua, balsam peru ditimbang di atas kaca arloji
4. Mentol dan kamper dimasukkan ke dlam mortir, ditambahkan 0,5 ml, etanol 95 % ditambahkan sebagian talk, digerus ad homogen, disisihkan
5. Balsam peru dimasukkan kedalam mortir, ditambahkan 0,5 ml,etanol 95 % ditambahkan sebagian talk, di gerus ad homogen, disisihkan
6. Di gerus asam salisilat dengan 0,8 ml etanol 95% ad larut, ditambahkan sebagian talk, di gerus ad homogen, tambahakan cmpuran no. 4 dan no 5, gerus ad homogen
7. Tambahkaan belerang endap sedikit demi sedikit gerus ad homogen
8. Tambahkan ZnO sedikit demi sedikit, gerus ad homogen
9. Tambahkan rose oil 2 tetees, gerus ad homogen
10. Di keluarkan semua bahan,diayak dengan no 100 ( IMO 47 ) jika masih ada buitran kasar gerus ad halus,setelah itu gerus lagi ad halus ad homogen.
11. Di masukkan ke dalam pot salep dan di beri etiket biru.
VI. Penandaan
Etiket biru
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Imbarestu Hayuningtias
|
NO : 01 Smd,16 Okt 13
Fitriah
Untuk pemakaian obat luar
|
OBAT LUAR
|
VII. Edukasi
1. Hanya untuk pemakaian luar.
2. Berkhasiat untuk mengobati gatal-gatal.
3. Tidak boleh digunakan pada luka terbuka.
4. Simpan di tempat kering dan sejuk
RESEP 5
dr.pradnyaparamitha
Jl.A.W.Syahranie 226 Samarinda
SIP : 561/DKK-DU/V/2012
|
Samarinda, 16 Oktober 2013
R / Opii Tinct
Elaeosacc.foenic aa 5
M.f. l.a pulv no.X
S.o.8 h pulv l p.r.n
Pro : Kumala
Umur : 8 tahun
|
I. Resep Asli / Standart
a) Resep Standart
Elaeosacc. foenic
Ø R/ Saccharum lactis 2 g
Ø Oleum foeniculli 1 tetes
b) Kelengkapan Resep
Ø Paraf dokter tidak tertera
Ø Alamat pasien tidak tertera
c) Penggolongan Obat
Ø O : Opii Tinctura
Ø G :
Ø W :
Ø B :
d) Komposisi Bahan
Tiap 1 bungkus mengandung
Opii tinct 0,5 g
Elaeosacc. Foenic 0,5 g
II. Uraian Bahan
1. Opii Tinctura ( FI III, 463 )
a) Sinonim : Tingtur opium
b) Rumus Struktur : -
c) Khasiat : Analgetik kuat
d) Farmakologi : Morfin berkhasiat sebagai analgetis sangat kuat, lagi pula memiliki banyak jenis kerja pusat lainnya. Antara lain sedatif dan hipnotis, menimbulkan euforia, menekan pernapasan dengan menghilangkan reflek batuk yang berdasarkan syaraf pusat.
e) Pemerian :
f) Kelarutan : Cairan jernih, coklat kemerahan, bau khas, rasa pahit.
g) Dosis : DM (d) : 1 X : 1,5 g
1 H : 5 g ( FI III, 957 )
DL (a) : 1 X : -
1 H : 50 mg/kg ( FI III,945 )
h) Inkompatibilitas : -
2. Saccharum Lactis ( FI III, 338 )
a) Sinonim : Lactosum, laktosa
b) Rumus Struktur :
c) Khasiat : Zat tambahan
d) Farmakologi : -
e) Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis.
f) Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar larut dalam etanol (95% ) P, praktis tidak larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
g) Dosis : -
h) Inkompatibilitas : -
3. Oleum Foeniculli ( FI III, 457 )
a) Sinonim : Minyak adas
b) Rumus Struktur : -
c) Khasiat : Karminavitum
d) Farmakologi : -
e) Pemerian : Cairan, tidak bewarna atau kuning pucat, bau dan rasa khas, menyerupai buahnya.
f) Kelarutan : Larut dalam 1 bagian etanol ( 95%) P.
g) Dosis : -
h) Inkompatibilitas : -
III. Perhitungan Dosis
1. Opii Tinctura
DM (anak) : 1 X :
X DM(dewasa)

:
X 1,5 g = 0,675 g = 675 mg

1 H :
X DM(dewasa)

:
X 5 g = 2,25 g = 2.250 mg

DL(anak) : 1 H : 50 mg/th X 9 th = 450 mg
DDR : 1 X :
X 1 bks = 500 mg

1 H : 500 mg X 3 bks = 1.500 mg
Tiap 8 jam :
+ 1 =
+ 1 = 3 kali ( van duin )


Kesimpulan : Dosis dalam resep “ Terapi ”.
IV. Penimbangan
1. Opii Tinct : 500 mg X 10 = 5.000 mg = 5 g
2. Oleum Foenic : 5 g
V. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Di timbang semua bahan sesuai perhitungan.
3. Dipanaskan mortir dengan cara dituang dulu dengan air panas ad dinding mortir luar terasa panas, buang airnya dan keringkan dengan serbet.
4. Diuapkan opii tinct di atas tangas air menggunakan cawan ad ⅓ bagian kering di tambahkan sebagian SL ke dalam cawan ad kering. Di masukkan opii tinct yang kering ke dalam mortir panas gerus ad dingin ad homogen.
5. Di tambahkan sisa SL ke dalam campuran tincture gerus ad homogen, halus, kering, dan mortir dingin.
6. Di tetesi oleum foeniculli sebanyak 3 tetes ke dalam mortir yang sudah dingin, gerus ad homogen.
7. Di keluarkan semua bahan dari dalam mortir, di bagi menjadi 2 bagian sama banyak, tiap bagian di bagi menjadi 5 bungkus sama banyak.
8. Di kemas dan di bungkus rapi, di masukkan ke dalam kantong klip.
9. Di beri etiket putih, tandai 3 X sehari tiap 8 jam 1 bungkus bila perlu.
VI. Penandaan
Etiket putih
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Imbarestu Hayuningtias
|
NO : 02 Smd, 16-10-2013
Kumala
3 X sehari 1 bungkus
Bila perlu
|
TIDAK BOLEH DI ULANG TANPA RESEP DOKTER
|
VII. Edukasi
1. Obat ini di minum 3 X sehari 1 bungkus. Tiap 8 jam bila perlu.
2. Obat ini berkhasiat sebagai pereda nyeri
3. Obat ini di simpan di tempat yang kering dan sejuk dalam wadah tertutup baik.
RESEP 6
dr.pradnyaparamitha
Jl.A.W.Syahranie 226 Samarinda
SIP : 561/DKK-DU/V/2012
|
Samarinda, 16 Oktober 2013
R / Panadol Extra no X
Euphyllin 1,5
M.f. l.a pulv no.XX
S. 4. d. d. pulv l p.c.
Pro : Yusron
Umur : 7 tahun
|
I. Resep Standart / Asli
a) Resep Standar
Ø Panadol Extra ( ISO vol 47, 36 )
l R/ Paracetamol 500 mg
l Kafein 65 mg
Ø Euphyllin ( OOP, 652 )
l R/ Aminofilin 94,5 mg
b) Kelengkapan Resep
Ø Paraf dokter tidak tertera
Ø Alamat pasien tidak tertera
c) Penggolongan Obat
Ø O :
Ø G : Teofilin, kafein
Ø W :
Ø B : Parasetamol
d) Komposisi Bahan
Dalam 1 bungkus mengandung
Ø Paracetamol 250 mg
Ø Kafein 32,5 mg
Ø Aminofilin 94,5 mg
II. Uraian Bahan
1. Paracetamol ( FI III, 37 )
a) Sinonim : Acetaminopheum, Asetaminofen
b) Rumus Struktur :
c) Khasiat : Analgetikum, antipiretikum
d) Farmakologi : Analgetikum perifer yang mampu meringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran juga tidak menimbulkan ketagihan. Juga mempunyai daya anti radang dan menghambat prostagandin. ( OOP, 314 )
e) Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit.
f) Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etano ( 95% )P, dalam 13 bagian asetan P, dalam 40 bagian gliserol P, dan dalam 9 bagian propilenglikol P, larut dalam bagian larutan alkali hidroksida.
g) Dosis : DM (d) : 1 X : -
1 H : 4 g ( FI III, 959 )
DL (a) : 1 X : 100 mg - 200 mg
1 H : 400 mg - 800 mg ( FI III, 920 )
a) Inkompatibilitas : -
2. Kafein ( FI III, 175 )
a) Sinonim : Coffeinum, kofeina
b) Rumus Struktur :
c) Khasiat : Stimulan syaraf pusat kondiotonikum
d) Farmakologi : -
e) Pemerian : Serbuk atau hablur bentuk jarum mengkilat biasanya menggumpal, putih, tidak berbau, rasa pahit.
f) Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%)P, mudah larut dalam kloroform P, sukar larut dalam eter P.
g) Dosis : DM (d) : 1 X : 500 mg
1 H : 1,5 g ( FI III, 964 )
DL (a) : 1 X : 30 mg - 50 mg
1 H : 30 mg - 500 mg ( FI III, 920 )
h) Inkompatibilitas :
3. Aminofilin ( FI III, 82 )
a) Sinonim : Aminophyllinum, Aminofilina
b) Rumus Struktur :
c) Khasiat : Bronkodilator, antipasmodikum, diuretikum
d) Farmakologi : -
e) Pemerian : Butir atau serbuk putih atau agak kekuningan, bau lemah, mirip ammonia, rasa pahit.
f) Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 5 bagian air, jika di biarkan mungkin menjadi keruh, praktis tidak larut dalam etanol ( 95% )P dan dalam eter P.
g) Dosis : DM (d) : 1 X : 500 mg
1 H : 1,5 g ( FI III, 922 )
DL (a) : 1 X : 5 mg/kg
1 H : - ( FI III, 960 )
h) Inkompatibilitas :
III. Perhitungan Dosis
Untuk anak 7 tahun 6 bulan dan berat badan 18,9 kg
1. Paracetamol
DM (a) : 1 H :
X 4.000 mg = 1473,68 mg

1 X :
= 368,42 mg

DL (a) : 1 X : 100 mg - 200 mg
1 H : 400 mg - 800 mg
DDR : 1 X :
X 1 bks = 250 mg

1 H : 250 mg X 4 bks = 1.00 mg
Kesimpulan : Dosis parasetamol dalam resep “ Terapi “
2. Kafein
DM (a) : 1 X :
X 500 mg = 184,21 mg

1 H :
X 1.500 mg = 552,63 mg

DL (a) : 1 X : 30 mg - 50 mg
1 H : 30 mg - 500 mg
DDR : 1 X :
X 1 bks = 32,5 mg

1 H : 32,5 mg X 4 bks = 130 mg
Kesimpulan : Dosis kafein dalam resep “ Terapi “
3. Aminofilin
DM (a) : 1 X :
X 500 mg = 184,21 mg

1 H :
X 1.500 mg = 552,63 mg

DL (a) : 1 X : 5 mg/kg X 18,9 mg = 94,5 mg
1 H : 94,5 mg X 4 = 378 mg
DDR : 1 X :
X 1 bks = 75 mg

1 H : 75 mg X 4 bks = 300 mg
Kesimpulan : Dosis aminofilin dalam resep “ Sub Terapi “
Rekomendasi : Dosis aminofilin di naikkan sesuai DL
1 X : 94,5 mg X 1 bks = 94,5 mg
1 H : 94,5 mg X 4 bks = 378 mg
Dosis rangkap Kafein dan Aminofilin


1 X :
+
= 0,2 + 0,5 = 0,7 < 1


1 H :
+
= 0,2 + 0,5 = 0,7 < 1


Kesimpulan : Dosis rangkap kofein dan aminofilin dalam resep “ Terapi “
IV. Penimbangan Bahan
1. Parasetamol : 250 mg X 20 bungkus = 5.000 mg = 5 g
2. Kafein : 32,5 mg X 20 bungkus = 650 mg = 0,65 g
3. Aminofilin : 94,5 mg X 20 bungkus = 1.890 mg = 1,89 g
4. Karmin : 25 mg
Pengenceran karmin
Karmin : 50 mg
SL : 450 mg +
500 mg
Di ambil :
X 500 mg = 250 mg

Sisanya di bungkus rapi
5. Laktosa : ( 500 mg X 20 ) - ( 5.000 mg + 650 mg + 1.890 mg + 250 mg )
:10.000 mg - 7.790 mg = 2.210 mg
V. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Di timbang semua bahan.
3. Lakukan pengenceran karmin dengan cara masukkan karmin dan SL ke dalam mortir, gerus ad homogen. Di keluarkan dari mortir dan timbang sebanyak 250 mg. Sisanya di bungkus rapi.
4. Di masukkan kofein dan ½ SL ke dalam mortir, gerus ad halus.
5. Di tambahkan aminofilin, gerus ad homogen.
6. Tambahkan campuran no 3, di gerus ad homogen.
7. Tambahkan sisa laktosa, gerus ad homogen.
8. Di tambhakan parasetamol, gerus ad halus.
9. Di keluarkan semua bahan, baggi menjadi 2 bagian sama banyak, tiap bagian menjadi 5 bungkus.
10. Kemas dan bungkus rapi, di massukkan ke dalam kantong klip.
11. Di beri etiket putih dan tandai 4 kali sehari 1 bungkus.
VI. Penandaan
Etiket putih
Laboratorium Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Samarinda
Apt : Imbarestu Hayuningtias
|
NO : 03 Smd, 16-10-2013
Yusron
4 X sehari 1 bungkus
Sesudah Makan
|
TIDAK BOLEH DI ULANG TANPA RESEP DOKTER
|
VII. Edukasi
1. Obat ini di minum 4 X seari 1 bungkus sesudah makan.
2. Obat ini berkhasiat mengobati asma dan meredakan nyeri pada kepala.
3. Obat ini di simpan di tempat kering dan sejuk dalam wadah tertutup rapat.